:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4278073/original/067639500_1672465893-31_desember_2022-1.jpeg)
Liputan6.com, Jakarta – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) telah merampungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini, Rabu 25 Juni 2025. Sayangnya, manajemen enggan membeberkan hasil rapat tersebut. Sehingga belum diketahui dengan pasti hasil dari RUPS, termasuk mengenai pembagian dividen dan atau perubahan manajemen.
“Pembagian dividen kepada pemegang saham, dividen tidak ada, ya,” kata Direktur Utama PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Asri Mukhtar dalam paparan publik usai RUPST, Rabu (25/6/2025). Namun Asri buru-buru menimpali pernyataan tersebut, “Oh ada, rupanya tadi 50 persen,” imbuh Asri seraya terkekeh.
Sementara terkait perubahan manajemen, Asri mengatakan hal itu merupakan ranah pemegang saham. “Apakah ada perubahan direksi, kalau perubahan direksi kan pemegang saham koridornya. Sangat berbeda,” kata dia.
Solusi Bangun Indonesia Kantongi Laba Rp 745 Miliar pada 2024
Perseroan berhasil mencatat total volume penjualan semen dan terak mencapai 13,19 juta ton pada 2024. dengan penjualan tersebut, SMCB berhasil memperoleh pendapatan Rp 11,82 triliun, laba kotor tercapai Rp 2,55 triliun, dan laba tahun berjalan tercapai Rp 745 miliar.
Meski penjualan tertekan kondisi industri yang berat, pengelolaan keuangan yang baik membantu Solusi Bangun Indonesia menurunkan beban keuangan 2,2% dibandingkan tahun 2023.
Perseroan konsisten mengedepankan prinsip keberlanjutan yang menjadi competitive advantage dalam operasinya, untuk menghadirkan semen rendah karbon pada berbagai proyek pembangunan pelanggan dan akan terus fokus memperkuat daya saing dari berbagai lini dan sinergi bersama SIG.
“Solusi Bangun Indonesia juga mempersiapkan strategi untuk meningkatkan daya saing di tahun ini untuk menghadirkan produk-produk inovatif dan rendah karbon, fitur-fitur yang memudahkan pelanggan seperti transaksi digital, serta efisiensi dan reliabilitas produksi untuk mempertahankan profitabilitas,” tutur Asri sebelumnya.
Masih Dibayangi Oversupply
… Selengkapnya
Asri menjelaskan, industri semen nasional masih dibayangi tantangan persaingan pasar domestik yang ketat dan kelebihan pasokan (market oversupply). Asosiasi Semen Indonesia mencatat adanya volume penjualan semen dalam negeri pada tahun 2024 mencapai 64,9 juta ton, turun 0,9% dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 65,5 juta ton.
Selain itu, perlambatan pembangunan infrastruktur pemerintah baik di Jawa maupun wilayah lainnya termasuk proyek pembangunan IKN di Kalimantan Timur, serta permintaan sektor properti yang belum sepenuhnya pulih juga turut memengaruhi kinerja industri semen pada tahun 2024.
Proyeksi Bisnis 2025
Asri menjelaskan, perusahaan melihat potensi pertumbuhan yang relatif stabil pada pasar semen domestik Indonesia tahun ini. Untuk memanfaatkan prospek tersebut sekaligus mendiversifikasi sumber pendapatan, perusahaan tengah mempersiapkan langkah ekspansi pasar ekspor ke luar negeri dalam sinergi bersama SIG dan mitra strategisnya, Taiheiyo Cement Corporation.
“Kuncinya adalah inovasi, bagaimana kita bisa memberi nilai tambah dan menjadi pilihan pelanggan. Solusi Bangun Indonesia memiliki portofolio yang memposisikan kami lebih dari siap untuk memenuhi kebutuhan pembangunan mulai dari retail sampai konstruksi skala besar melalui optimalisasi produksi dan jaringan distribusi dalam sinergi bersama SIG,” jelas Asri.
Leave a Reply